Minggu, 01 Februari 2009

Lokasi Sejarah
Situs Purbakala Buni, Peradaban Tertua di Pantai Utara Jawa Barat

Karawang, Kompas - Penelitian yang dilakukan di situs percandian di Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, menghasilkan temuan cukup penting, yaitu fosil manusia. Bukti penemuan tersebut dinilai semakin menjelaskan peradaban tua di wilayah pantai utara Jawa Barat.

Sejak pertengahan 2005 hingga Juli 2006 lalu, telah ditemukan sebanyak 32 individu fosil manusia di bawah struktur bata di sekitar Situs Batujaya. Sembilan individu di antaranya ditemukan pada penggalian tahun 2005.

Fosil manusia tersebut menunjukkan ciri tengkorak bundar sedang, dahi bulat dengan rongga mata tinggi dan persegi, serta mulut menonjol. Keseluruhan ciri itu menunjuk pada ras Mongoloid. Mereka diduga turunan dari koloni Austronesia yang bermigrasi dari utara, yaitu sekitar Kalimantan dan Taiwan.

Individu tersebut kemudian disebut sebagai manusia buni. Buni adalah nama sebuah kampung di tepian Kali Bekasi, tempat pertama ditemukan benda-benda arkeologi sisa kegiatan manusia seperti beliung persegi yang terbuat dari batu terupam halus, tembikar, manik-manik berbahan kaca, gelang batu, serta perkakas logam.

Sonny C Wibisono, peneliti yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang Data dan Publikasi Pusat Penelitan dan Pengembangan Arkeologi Nasional, mengatakan, manusia itu diperkirakan hidup dalam kurun waktu 200 tahun sebelum hingga 200 tahun sesudah Masehi. Perkiraan itu lebih tua dari umur candi yang dibangun sekitar abad ke-5 hingga ke-6 Masehi.

"Kami sedang menunggu hasil uji karbon C-14 di laboratorium untuk mengetahui umurnya. Individu-individu yang ditemukan itu diduga sebagai kelompok masyarakat yang membina bangunan candi karena kompleks bangunan suci biasanya tidak berdiri begitu saja. Ada manusia yang membangun dan membinanya," Sonny menambahkan.

Ia mengatakan, hasil penelitian pertanggalan dari beberapa laboratorium menunjukkan bahwa bangunan-bangunan situs di Batujaya memperlihatkan rentang waktu abad ke-5 hingga ke-6 Masehi. Hal itu berarti bahwa situs-situs tersebut merupakan bangunan tertua yang ditemukan di Jawa.

Sadar sejarah

"Ketika hasil penelitian sudah final, kami berharap warga semakin sadar akan pentingnya melestarikan benda-benda itu," ujar Uar Warliyah, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Penerangan, Pariwisata, dan Budaya Kabupaten Karawang, Kamis (12/10).

Lahan di beberapa kompleks candi sudah dibebaskan untuk mencegah kerusakan. Pemerintah daerah setempat juga terus membangun infrastruktur agar akses menuju tempat bersejarah itu semakin mudah dan cepat. (MKN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar