Minggu, 01 Februari 2009


KAWAH PUTIH


Di Bandung Selatan, ada beberapa obyek pariwisata yang cukup menarik untuk dikunjungi. Diantaranya adalah Kawah Putih dan Situ Patengan (orang sering menyebutnya Situ Patenggang). Dikarenakan jaraknya yang cukup jauh dari kota Bandung,sekitar 2,5 jam, disarankan jika Anda hendak mengunjungi tempat di Bandung Selatan ini, lebih baik ke beberapa tempat sekaligus, agar perjalanan Anda lebih efisien.

Kawah Putih

Tempat ini berada di daerah Ciwidey. Pemandangannya cukup indah, udaranya dingin. Di atas gunung, terdapat hamparan pasir berwarna putih, dan ditengahnya terdapat danau berwarna hijau, suatu pemandangan yang cukup kontras. Bahkan saat saya kesana, ada sepasang pengantin yang sedang mengambil foto untuk pre-wedding.

Tempat yang indah ini kabarnya ditemukan oleh seorang Belanda yang bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuh. Beliau tidak percaya dengan cerita penduduk sekitar yang mengatakan daerah gunung patuha tersebut angker, karena tempat tinggal jin dan mahluk halus. Sehingga tidak ada binatang yang lewat bahkan burung yang terbang melintasi saja bisa mati. Ternyata ditemukan adanya danau, yang didalamnya terdapat semburan belerang, sehingga binatang tidak suka dengan bau tersebut.

Di dekat pintu masuk terdapat beberapa saung, sehingga kita dapat beristirahat dengan rileks dengan suasana yang tidak pernah kita dapatkan di kota-kota besar. Harga tiket masuknya cukup murah, Rp 3.500 / orang, ditambah Rp 3.000 untuk mobil. Memang di tempat ini tidak terdapat fasilitas yang lengkap, hanya sekedar menjual pemandangan yang ada. Sayang sekali, seharusnya ini dapat menjadi tempat pariwisata yang sangat menarik jika dikelola secara serius oleh pemerintah daerah.


Situ Patengan
Situ Patengan Dari Kawah Putih, kita dapat meneruskan perjalanan kita menuju Situ Patengan. Taman wisata ini lebih ramai dibandingkan Kawah Putih, mungkin disebabkan fasilitas yang ada lebih banyak. Luas taman wisata ini 17 ha, sedangkan luas danaunya 48 ha. Di tengah danau itu terdapat pulau kecil yang dinamakan pulau Asmara, karena berbentuk hati.

Situ Patengan, berasal dari bahasa Sunda, “Pateangan-teangan” yang artinya saling mencari. Dikisahkan dulu ada sepasang sejoli yaitu Ki Santang dan Dewi Rengganis yang saling mencintai. Mereka berpisah sekian lamanya, dan saling mencari. Akhirnya mereka bertemu di tempat yang dinamakan Batu Cinta. Dewi Rengganis pun minta dibuatkan danau dan sebuah perahu untuk berlayar bersama. Perahu inilah yang sampai sekarang menjadi sebuah pulau yang berbentuk hati (pulau Asmara/pulau Sasaka).

Batu Cinta di Pulau AsmaraKonon kabarnya, untuk pasangan yang mengelilingi pulau Asmara dan singgah ke batu Cinta akan mendapatkan cinta abadi seperti pasangan tersebut. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, kami pun menyewa perahu dan memutari pulau dan singgah ke batu Cinta. Di perjalanan, tukang perahu tersebut menceritakan pula bahwa pulau Asmara tersebut angker, dan hanya boleh disinggahi oleh pengunjung jika sudah mendapat ijin dan ditemani oleh sang juru kunci. Sayang sekali banyak tangan jahil yang meninggalkan coretan-coretan di tempat-tempat wisata yang indah ini. Tiket masuknya sedikit lebih mahal dibandingkan Kawah Putih, tapi saya lupa harga pastinya.

Nah tertarik untuk berkunjung ke Bandung Selatan ?
Salam jalan jajan hemat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar